Rabu, 25 Juni 2014

Cerita dari Pak Anwar tentang alur proses PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru)


Suasana calon siswa yang sedang mengantri


Bismillahirrohmanirrohiim. Numpang cerita neh sobat-sobat, begini ni alur pendaftaran siswa en siswi baru di MTs N. Sukoharjo tahun 2014. Dari pengalaman menjadi panitia tahun kemaren, kayaknya taun ini jauh lebih baik dilihat dari prosesnya, tapi kurang maksimal dilihat dari persiapannya. Soalnya dadakan sih. Ups, sori udah kadung. Yuks kita lanjut aja.
Tempat penerimaan kalo taun lalu dilakukan dikelas 95,  untuk taun ini karena kebetulan  lokal kelas 9 lagi di rehab jadi tempatnya di kelas 85. Prosesnya, ketika calon siswa mau mendaftar mereka langsung menuju meja PUSAT INFORMASI yang dipajang di depan. Bapak Edi Angkuts yang nungguin disitu. Segala pertanyaan seputar proses pendaftaran bisa ditanyakan disana. Sekalian buat yang belum mendapat formulir juga bisa mengambil disini. Ruang pengisian formulir ada dikelas 84. Disana sudah di pajang contoh formulir yang sudah diisi. Ditempel di papan tulis. Contoh formulir yang diisi keren lho, bapaknya pendidikan s3 pekerjaan dosen, ibunya s2 pekerjaan tani.
Pusat Informasi
Selesai mengisi formulir, siswa memasukkan formulir beserta persyaratan lainnya ke dalam map. Catatan: di brosur ga tercantum suruh dimasukin ke map jadi banyak juga tuh yang akhirnya diterima aja meski plontos. Persyaratannya cuma foto 3x4 4 lembar, fotokopi SKHUNS, fotokopi keterangan rangking (buat yang rangking 1, 2, dan 3, biar ga tes) dan sertifikat juara (kalau ada).
Map berisi berkas tadi diserahin ke meja PENYERAHAN BERKAS. Disana ada Mas Kurnia yang siap menerima berkas itu. Diperiksa kelengkapannya, apa yang kurang, habis itu calon siswa disuruh keluar dulu untuk menunggu panggilan. Berkas yang masuk tadi oleh Mas Kurnia diberi nomor tes.


Setelah diberi nomor, oleh Mas Kurnia diserahkan ke bu Ngadiyah yang ada disebelahnya untuk diisi identitas calon siswa dan ditempeli foto. Dari Bu Ngadiyah diserahkan lagi ke Bu Iin disebelahnya yang akan memasukan biodata siswa tadi ke buku besar. Sudah itu baru diberikan ke Pak Munaji yang ada disebelahnya untuk proses wawancara anak apakah nyabang atau tidak, rangking atau tidak, prestasi atau tidak dan penyampaian informasi lainnya.
Interview dan tes baca Qur'an
Calon siswa dipanggil oleh Pak Munaji melalui mikrofon. Diwawancari poin-poin diatas tadi. Sudah itu baru tes baca Al Quran. Ada 3 orang eksekutor disitu, yaitu Pak Ilyas disebelah kanan, Pak Hisam ditengah dan Bu Umi Harni di sebelah kiri (he ..he.. kayak mo LCT aja). Selesai tes baca Al Quran calon siswa udah boleh pulang.
Yang unik nih dan saya setuju, dibrosur tidak ada point tes baca Al Quran, jadi calon siswa tidak tahu kalo mau dites baca Al Quran, he..he.. pokoknya mau ga mau deh harus tes. Soalnya bro, ada tuh 1 orang yang kabur pulang gara-gara tahu ada tes baca AL Qurannya. Nah kalo dicantumin di brosur bakalan banyak tuh yang ga jadi daftar gara-gara takut tes baca Al Quran. Hahh capek deh, ngakunya orang Islam suruh baca AL Quran ga bisa dan ga mau.
Tes baca Qur'an
Ada satu kisah lucu neh pas di PPDB, pas sesi wawancara kebetulan saya yang mewawancarai, ada calon siswa yang saya tanya, “Pernah ikut lomba dan dapat juara?” tanya saya. Maksudnya kalau pernah dan dapat juara kan ga perlu tes. Calon siswa ini menjawab cepat “Pernah Pak”. Wah sip pikir saya. “Juara berapa?” tanya saya lagi. “Juara satu” jawab dia. Wah mantapks neh, pasti bocah pinter nih. Saya tanya lagi, “Lomba apa?” dia menjawab tegas tanpa merasa bersalah sama sekali. “Juara egrang pak!” Gubrak!! Capek deh. Saya lihat pak Ilyas tersenyum mendengar jawaban itu. Nanti kalo ada yang juara main kelereng tes nggak ya…?
Udah gitu aja ceritanya.
Pengambilan nomor sekalian interview